//

AQIDAH SALAFI WAHABI MIRIP AQIDAH YAHUDI NASRANI


Sebagaimana telah di singgung, aqidah Salafi Wahabi cendrung melakukan tasyim dan tasybih kepada Alloh. Mereka berkeyaqinan bahwa Alloh mempunyai raga (tasyim) sifat-sifat Alloh serupa dengan sifat-siafat manusia
(tasybih) semisal duduk diatas arasy dan turun ke langit dunia. Salafi Wahabi mengajarkan kita berkeyaqinan bahwa Alloh telah menciptakan manusia seperti bentuk dan rupan-Nya sendiri, sama besar dan sama tinggi. Menurut mereka, tinggi Alloh sama dengan tinggi Nabi Adam as. Waktu diciptakan yaitu 60 hasta.Hal itu termaktub dengan jelas dalam pernyataan Ibnu Bas dalam kiab fawanya jilid 4 hal 368,fatwa nommer 2331.

Dalam fatwa tersebut, ketika Ibnu Baz ditanya tentang, benarkah Alloh memiliki panjang 60 hassta atau kurang lebih 30 meter ? Dia menjawab,” teks hadistnya berbunyi: 
“ khoolaqollohu aadam ala suurotihi sittuuna dziroo’an “ Alloh menciptakan Adam berdasarkan bentuknya, panjangnya 60 hasta “ lalu dia menjelaskan dengan perkataan : “ Ini adalah Hadist shoheh,tidak ada keanehan dalam kandungan teksnya dan memiliki 2 makna yang dapat dipetik. 

Pertama,sesungguhnya Alloh tidak menciptakan Adam dalam bentuk kecil dan pendek seperti bayi-bayi yang dilahirkan oleh keturunan Adam,kemudian bayi itu tumbuh besar hingga mencapai 60 hasta. Tetapi Alloh telah menjadikannya panjang sejak awal seperti bentuk diriNya pada hari dia diciptakan, panjangnya 60 hasta. 

Kedua, Sesungguhnya dhomir
(kata ganti orang) dalam sabda Nabi “ alaa shurotihi “ berdasarkan bentuknya yakni kata ganti “nya“ kembali kepada Alloh, dengan dalil hadist shoheh lain yang berbunyi, “alaa shuroti ar-Rohman “ (berdasarkan bentuk ar-Rohman). Ini adalah hadist teksnya jelas dan tidak berarti tasybih
( penyerupaan Alloh dengan mahluk )

Begitu juga tokoh Ulama Salafi Wahabi yang lain, semisal Muhammad Ibnu Shalaih al-Ustaimin dalam bukunya,Syarh al-Aqidah al-Washithiyah,dia menyatakan, 

فقلوله صلعم ( خلق ادم علي صوثه ) اي ان لله عز وجل خلق ادم علي صو رته سبحا نه فهوسبحا نه له وجه وعين وله يد ورجل سبحا نه تعا لي وادم له وجه وله عين وله يد وله رجل
Tentang sabda Nabi saw. “ Dia menciptakan Adam berdasarkan bentuknya “ maksudnya bahwa Alloh swa.menciptakan Adam seperti bentuk diriNya.Maka Alloh punya wajah,mata,tangan, dan kaki. Begitulah juga dengan Adam,punya wajah,mata,tangan,dan kaki.
Tidak cukup sampai disitu ajaran mereka, andapun jangan terperanjat jika dikatakan aqidah Salafi Wahabi sangat mirip untuk tidak tidak mengatakan sama persis dengan aqidah Yahudi dan Kristen.Benarkah demikian ? mari kita buktikan bersama.Aqidah tasyim dan tasybih telah menggelincirkan Salafi Wahabi hingga pada suatu keyaqinan bahwa Alloh seperti sosok seorang pemuda “ Berambut ikal dan bergelombang “ mengenakan baju berwarna merah.Klaim ini dikatakan oleh Ibnu Abu Ya’la dalamkitab Thabaqot al-Hanabilah. Abu Ya’la mendasrkan pada pernyataan itu kepadahadist berikut :

عن عكر مة ان رسو ل الله صلعم قا ل رايت ربي عز وجل شا با امر د جعد قطط عليه حلة حمراء
Dari Ikrimah: bahwa Rosululloh saw.bersabda, “ Aku telah melihat Tuhanku swa. Beruapa seorang pemuda berambut ikal bergelombang mengenakan pakaian merah “.Sungguh keji riwayat palsu diatas,adalah riwayat produk Yahudi,kini berhasil membodohi akal pikiran para pengikut Salafi Wahabi,sehingga menerima keyakinan seperti itu.
Tidak diragukan lagi,hadist semacam adalah kisah-kisah Isroiliyat yang bersumber dari orang-orang beni Israil.
Salafi Wahabi memperjelas hadist diatas dengan hadist lain yang bercerita tentang Alloh yang duduk diatas kursi emas, beralaskan permadani yang juga terbuat dari emas, dalam sebuah taman hijau. Singgasana ( Arasy ) yang dipikul oleh 4 malaikat dalamm rupa yang berbeda-beda,yaitu seorang laki-laki,singa,banteng, dan burung elang. Keyakinan aneh semacam ini dipaparkan oleh Ibnu khiuzaimah, salah seorang Ulamak hadist refrensi kebanggaan Salafi Wahabi,dalam kitab “ at-Tauhid wa-Istbath Shifat ar-Rob “, Sudahkah anda miliki kitab itu ????? . Kitab at-Tauhid karya Ibnu khuzaimah ini adalah kitab kebanggaan yang banyak diamalkan kaum Salafi Wahabi. Ibnu khuzaimah sangat meyakini bahwa seluruh hadist yang ia muat didalam kitabnya itu adalah shoheh dan dapat dipertanggung jawabkan. Sebab menurut pengakuannya ia telah meriwayatkannya dengan sanat yang nyambung melalui riwayat yang adil dan terpercaya. Banyak umat islam yang baik dari kalangan awam maupun yang setengah alim tertipu dengan judul buku yangungngungng ditulis oleh Ibnu Khuzaimahh tersebut.Tetapi bagi pembaca yang menyadari isi buku tersebut pasti akan mengatakan bahwa buku tersebut penuh dengan kisah-kisah Israiliyat dan kebohongan yang bertentengan dengan kemurnian tauhid yang selama ini di dengung-dengungkan. Oleh karena tiu,h semakin matang dlam pengembaraan intelektualnya,Ibnu Khuzaimah menyesali diri,karena telah menulis kitab tersebut, seperti dikisahkan oleh al-Hafidz al-Baihaqi dalam kitab al-Asmak wa ash-Shifat h. 267.

Namun begitu soko guru Salafi Wahabi,yaitu Ibnu Taimiyah tetap mengatakan,bahwa Ibnu Khuzaimah adalah “ Imamnya para Imam “ karena menurutnya telah banyak meriwayatkan “ hadist Shoheh “ ttg hakikat dzat Alloh ( padahal sebenarnya hadist itu kental dengan nuansa tasybih dan hikayat Isroiliyat ). Oleh karena itu,ketika mengomentari sebuah adist yang diriwayatkan oleh Ibnu khuzaimah, Ibnu Taimiyah berkata :
“ Haddist ini telah diriwayatkan oleh “ Imamnya para para Imam “ Yitu Ibnu Khuzaimah dalam kitab al-Tauhid yang disyaratkan untuk tidak berhujjah didalamnya melainkan dengan hadist-hadist oleh perowi adil dari perowi adil lainnya, sehingga bersambung kepada Nabi Mukhammad saw. Gambar dibawah ini adalah bukti keyakinan Salafi Wahabi yang berkeyakinan tasybih dari kitab at-Tauhid karya Ibnu Khuzaimah,tahkik Muhammad Kholil Harras.Dar al-kutub al- Alilmiah,Bairut, Libanon 1403 M, hal 198.



Untuk lebih jelasnya,kami tulis ulang hadist Israiliyat yang sudah menjadi bagian dari keyakinan kaum salafi wahabi itu,sebagai berikut:

ان عبد ا لله عمر بن ا لخطا ب بعث الي عبد الله بن العبا س يسا له هل راي محمد
صلعم ربه فا ر سال ا ليه عبد ا لله بن عبا س ان نعم فرد عليه عبد الله بن عمر ر سو له انكيف راة قا ل فار سل انه راه في رو ضته خضراء دونه فراش من دهب علي كرسي من دهبيحمله اربعة من الملا ئكه ملك في صو ره رجل وملك في صورة ثو ر وملك في صو رة نسروملك في صو رة اسد

Abdulloh Ibnu Umar ibnu al-khottob mengutus seorang untuk menemui Ibnu Abbas menanyainya, “ apakah Muhammad saw. Melihat Tuhannya ?
“ Maka Abdulloh Ibnu Abbas mengutus seorang kepadanya untuk menjawab :
“ Ya “ benar. Ia melihatnya.” Abdulooh ibnu Umar meminta pesuruhnya kembali kepada ibnu Abbas ntuk menanyakan, “ Bagaimana ia melihatNya ? ibnu Abbas menjawab melalui utusan itu, Dia melihatnya berada di sebuah taman hijau, di bawah-Nya terdapat hamparan perdani emas, Dia duduk diatas kursi terbuat dari emas yang dipikul oleh empat malaikat; malaikat berupa seorang lelaki,malaikat berupa banteng, malaikat berupa burung elang, dan malaikat berupa singa. 

Pembaca yang budiman,ketika kami menggabungkan hadist Abu Ya’la yang telah lalu dan hadistb Ibnu Khuzaimah ini ( dimana keduanya telah menjadi dogma Salafi Wahabi ) kami sangat terperanjat. Kami menjumpai adanya kesamaan antara dogma Salafi Wahabi itu dengan dogma Nasrani, dalam hal gambar tuhan milik mereka.

Sebuah gambar yang mengilustrasikan tentang hakokat Tuhan mereka, “ Yesus Kristus “. Lukisan persis dengan apa yang digambarkan oleh Salafi Wahabi,yaitu seorang “ pemuda “” beraqmbut ikal dan bergelombang “ mengenakan “ pakaian merah “ “ sedang duduk “ diatas kursi emas
“ di “ taman hijau “ dibawah-Nya hamparan “ permadani emas “ yaitu dipikul oleh “ empat malaikat “ berupa : 1.” Seorang lelaki” 2. Banteng
( sapihutan ) 3.” Burung elang “dan4. “ Singa “
Dibawah ini gambaran milik ummat kristiani tentang Yesus Kristus, silahkan bandingkan dengan hadist Abu Ya’la dan Ibnu Khuzaimah yang direkomendasikan “ Salafi Wahabi “ untuk diyakini setiap pengikutnya :




Perhatikanlah gambar milik kaum Nasroni di atas, tidak ada bedanya sama sekali dengan apa yang diajarkan oleh salafi Wahabi tentang jati diri Tuhan. Apakah ajaran Salafi Wahabi tadi ( yang mereka klaim dari hadist shiheh ) adalah hasil copi paste dari ajara orang-orang Yahudi dan Nasrani ini ? Karena akidah salafi Wahabi berasal dari hadist-hadist palsu Isroiliyat,yaitu karangan orng-orang Bani Israil yang Alloh sesatkan. Oleh karena itu, seyogyanya kita meregukan dogma tasyim dan tasybih kaum Salafi Wahabi, sebab tasyim dan tasybih itu sangat diwanti-wanti dan dilarang dalam islam. Terkadang Kaum Salafi Wahabi masih saja mengelak dan memutar kata dari tuduhan tasyin ini. Namun jika yang demikian ini bukan tasyim lalu yang bagaimana lagi yang dinamakan tasyim ?. Berhati-htilah wahai umat islam dari mengikutu faham mereka ini,agar kita tidak terpersok kedalam kemusyrikan dan kekafiran.

Sayngnya,semakin mereka dikritik maka akan semakin keras, mereka menentang ( mungkin mereka memang seperti itulah wataknya ). Mereka merasa paling benar.nyta-nyata mereka yang keliru,tetapi malah mereka yang bersikap lebih keras kepada umat islam yang coba meluruskan,lalu menudingkan tuduhan kafir.Dalam buku mereka, Halaqot mamnu’ah karangan Hisyam al-Aqqad dinyatakan:

من فسرا ستوي باستو لي فهو كا فر
Barangsiapa yang menafsirkan kata “ istawa “ yang berarti tinggal menurut versi Salafi ( pen ) maka dengan “ istaula “ ( menguasai ),maka dia kafir. “

Dari pemaparan ringkas ini, dapat anda mengerti bagaimana kualitas akal pikiran sebagan ulamak Hambali “ mujassimah “ yang menjadikan rujukan Salafi Wahabi.Oleh karena itu, tidak berlebihan jika Ibnu al-Jauzi mensifati mereka sebagai para ahli hadist yang dungu adakah kandunga yang sesekali meyakini bahwa Alloh saw.duduk disebuah kursi yang dipikul oleh 4 malaikat dalam rupa berbeda-beda,sesekali meyakini bahwa Alloh swa.bersemayam diatas arasyNya yang ditegakkan diatas punggung 8 ekor banteng yang mengapung diatas air di sebuah rumah diatas langit yang ke 7, dan sekali meyakini bahwa Alloh swa.duduk berselonjor sambil meletakkan salah satu kakiNya diatas kakinya yang lain ? Itu semua adalah hadist-hadist palsu buatan Bani Israil yang dikenal riwayat-riwayat Isroiliyat.Masihkah Salafi Wahabi tidak menyadarinya, melainkan menganggap dirinya yang paling bena ? La haula walaa quwata illaa billaah. Semoga Alloh mengilhamkan kepada kita kemurnian akidah an kesucian keyakinan tenteng sifat-sifatNya yang maha suci serta kematangan logika.

Fahamilah karya bermutu diatas:
Hisyam al-alaqqad halaqot mamnu’ah, Dar ash-Shohabah,tanta Mesir hal 26
Ibnu Khuzaimah ( Mukhammad ishak ibnu Khuzaimah 223-311 h )
Kitab at-Tauhid,tahkik Mukhammad kholil Harras, Dar al-Kutub al-Ilmiah Bairut libanon 1403 H/ 1983 M, h,198 riwayat serupa juga dikeluarkan oleh Ibn Abi syaibah dalam kitabnya al-ary h 392-393,Makbatah Ar-Rusydi,Riyadh Aba,saudy. Juga oleh ad-Daroquthni dalam kitab ar-Ru’yah, dan Abdulloh ibnu Akhmad ibnu Hambal dalam kitab as-Sunnah serta ibnu Buththoh dalam kitab al-Ibanah.
Fahamilah, dan fahamilah !

abdkadiralhamid@2015

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "AQIDAH SALAFI WAHABI MIRIP AQIDAH YAHUDI NASRANI"

Post a Comment

Silahkan komentar yg positip