//

KEBANGGAAN NASAB VS KEMURNIAN NASAB

KEBANGGAAN NASAB VS KEMURNIAN NASAB


1. Dari Zaid Bin Arqam r.a. katanya: Telah bersabda Rasulullah s.a.w.: 

إِنِّى تَارِكٌ فِيْكُمُ الثَّقَلَيْنِ، مَاإِنْ تَمَسَّكْتُمْ بِهِ لَنْ تَضِلُّوْا بَعْدِيْ، أَحَدُهُمَا أَعْظَمُ مِنَ اْلأَخِرِ: كِتَابُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَبْلٌ مَمْدُوْدٌ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى اْلأَرْدِ وَعِتْرَتِى أَهْلُ بَيْتِى، وَلَنْ يَتَفَرَّ قَا حَتَّى يَرْدَا عَلَى الْحَوْض، فَانْظُرُوْا كَيْفَ تَخْلِفُوْنِى فِيْهِمَا


"Sesungguhnya aku meninggalkan di tengah-tengah kamu dua perkara yang berat, selagi kamu berpegang padanya kamu tidak akan sesat sepeninggalan aku, yang satu lebih besar dair yang lain; Kitab Allah yang merupakan tali yang terhulur menjunam dari langit ke bumi dan itrahku (keturunan) dari Ahli Baitku, keduanya tidak akan berpisah sehingga datang padaku di Telaga Haudh, maka perhatikanlah bagaimana sikap kamu terhdap keduanya itu", diriwayatkan oleh Muslim, Tirmizi dan Ahmad.

2. Dari Abi Said Al-Khudri r.a. katanya: Aku mendengar Rasulullah s.a.w berkhutbah di atas mimbar:

مَ بَالُ أَقْوَامٍ يَقُوْلُوْنَ: إِنَّ رَحْمَ رَسُوْلِ اللهِ لاَ تَنْفَعُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ. بَلَى. إِنَّ رَحْمِيْ مَوْصُوْلَةٌ فِى الدُّنْيَا وَاْلأَخِرَةِ


"Mengapa masih ada sebilangan kaum yang mengatakan bahawa tali kekeluargaan Rasulullah s.a.w tidak menguntungkan kaumnya pada hari kiamat. Sungguh demi Allah bahawasanya tali kekeluargaan akan tetap tersambung di dunia mahupun di akhirat. Wahai sekelian manusia! Sesungguhnya aku akan mendahului kamu sampai di Telaga Haudh"
diriwayatkan oleh Ahmad dan Al-Hakim dalam sahihnya, dan Al-Baihaqi dan Tabarani dalam kitab Al-Kabir.

3.  Dari Imam Ali, bahawasanya Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa mengaku nasab selain ayahnya dan membanggakan dirinya kepada selain walinya (garis keturunannya) maka baginya laknat dari Allah, Malaikat dan sekalian  manusia, Allah SWT tidak akan menerima adanya penggantian atau pertukaran nasab secara sembarang dan serampangan darinya". (Muttafaqun Alaih).
Pada dasarnya jika mendengar Maraknya dan semakin brani org2 ngaku2 keturunan nabi tanpa mengetahui PERSIS "keabsahan"kesinambungan silsilahnya dan TIDAK MAU TAU, dan banyaknya kasus2 Pernikahan TIDAK SEKUFU antara syarifah dgn bukan sayyid tanpa melihat konsekuensinya, itu sangat JELAS akan merusak Kemurnian NASAB RASULULLAH secara KESELURUHAN, padahal banyak DALIL2 yg mewajibkan kita menjaga NASAB ini, 

SIAPA yg tidak MIRIS mendengarnya ???? 
Kecuali Orang2 yg tdk mensyukuri DIRINYA sbg UMAT yg terbaik Rasulullah, mana KEPEDULIAN kalian ??? 
Tahu kah kalian jika menggunakan NASAB yg bukan HAKNYA, NERAKA lah tempatnya.....
Tahu kan Kalian jika brani mengaku2, padahal blom jelas KEABSAHANNYA, tdk akan mendapat SYAFAATnya ??? 
Siapakah yg pantas disalahkan ??? Lembaga nasab kah ? Para Dzurriah kah??? atau UMATnya kah ??? padahal disekeliling kita banyak kita LIHAT KERANCUAN NASAB tanpa kita HIRAUKAN sedikitpun....Mengapa kita tidak minta KEJELASAN pada Lembaga Nasab yg tugasnya, mengapa kalian membiarkan NASAB menjadi KABUR, MENGAPA KALIAN MENGANGGAP ENTENG PERSOALAN NASAB NABIMU ??? Tidakkah kalian Tau Perjuangan Para Pejuang2 Nasab dlm menjaga NASAB ini tetap SUCI.......Kebanggaan Nasab memang dilarang, tapi bukan brarti kita membiarkan NASAB ini dipermainkan orang.....Semoga tulisan singkat ini menggelitik "Hati/Perasaan yang Merasa" dari Pecinta Dzurriah......

Pejuang Nasab

Maraknya "habib dan Syarifah Gadungan" bukankan ini pelecehan terhadap Rasulullah dan keturunannya. Ini biasa terjadi akibat dari pernikahan tidak sekufu, syarifah dengan bukan sayyid, dimana banyak kasus anak keturunannya yang bernasab kepada ayahnya (bukan sayyid), tetapi masih mengaku "sayyid" , bukankah nasabnya sudah terputus, dan akibat yg ditimbulkan "sangat fatal" dan meluas karena keturunannya bisa mengelabui para syarifah yang lain dan merusak kemurnian silsilah keturunan nabi (Nasab) dan mungkin masih banyak dampak yang ditimbulkan jika hal ini terus dianggap "tabu" untuk dibicarakan.....

Jika semua hal ini terjadi, Siapa yang bertanggung jawab ???
Rasulullah telah bersabda;

‘Tidaklah seseorang yang membenci atau merasa iri kepada kami, melainkan orang itu akan diusir dari Al-Haudh (telaga Nabi Saw) pada Hari Kiamat dengan cambuk dari api”. (Diriwayatkan oleh Al-Thabarani dalam Al-Ausath-nya).
 
Semoga bermanfaat
2014@abdkadir alhamid

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "KEBANGGAAN NASAB VS KEMURNIAN NASAB"

Post a Comment

Silahkan komentar yg positip