//

Imamiyah menurut Habib Abdurahman bin Ubaidillah

Apakah Imamiyah itu menurut Habib Abdurahman bin Ubaidillah



Imamah dalam artian maqom "alquthbiyah" sebagaimana pendapat dan penjelasan para alawiyyin dalm kitab-kitab mereka bukan imamiyah menurut pendapat syiah imamiyah

Berulang kali Al Habib Abdurrahman mengatakan bahwa pada dasarnya Para Salaf Ba`alawi menganut Madzhab Imamiyah, tetapi harus difahami bahwa yang dimaksud Imamiyah oleh beliau bukanlah Syiah Imamiyah yang kita kenal.

Pernyataan beliau mengenai keimaman Ali Uraidhi, Al Faqih Al Muqadam, Habib Abdurahman bin Muhammad Assegaf, Habib Abdullah Alhaddad dan para salaf yang lainnya, merupakan bukti kuat bahwa Imamiyah yang Beliau maksud tidak sama dengan syiah Imamiyah yang hanya memiliki 12 imam

Selain itu beliau juga menyatakan bahwa faham imamiyah tidak menafikan sahnya kekhalifahan Abu Bakar, Umar dan Utsman. Tidak ada yang mengingkari kekhalifahan Abu Bakar dan Umar kecuali golongan yang melampau batas.

Beliau berkata :

“Imamiyah dengan makna bahwa beliau (Al Muhajir) menganggap adanya nash yang menentukan kekhalifahan Sayidina Ali Bin Abi Thalib, tidak dengan makna bahwa beliau berlepas diri dari Abu Bakar dan Umar atau menganggap cacat kekhalifahan keduanya dan berkata mengenai mereka dengan sesuatu yang dikatakan golongan yang melampaui batas, Ibnu Khaldun telah berkata bahwa celaan terhadap Syaikhan (Abu Bakar dan Umar) tertolak dalam Imamiyah kecuali menurut sekte yang melampaui batas dari mereka”

Bahkan Beliau menegaskan bahwa kisah mengenai tersembunyinya Imam Mahdi di Sirdab (sebagaimana keyakinan Syiah Imamiyah) merupakan dongeng yang mustahil diyakini oleh para Alawiyin. Meskipun keyakinan seperti ini jelas batilnya, tetapi sesuai dengan yang beliau nukil dari perkataan Al Ghazali bahwa yang mempercayai hal ini tidak bisa dianggap kafir dan tidak berpengaruh kepada keislaman mereka, mereka hanya dikatakan bodoh karena mempercayai hal seperti ini .

Semua hal ini menunjukkan bahwa Imamiyah yang dimaksud Habib Abdurahman bukanlah syiah imamiyah yang kita kenal.

Imamiyah adalah Silsilah Qutbiyah
Imamiyah yang dimaksud Habib Abdurrahman adalah silsilah (rangkaian) Qutbiyah yang bersambung dari Sayidina Ali kepada keturunannya. Beliau berkata :

فتحصل : ان من يقول من العلويين ومن على شاكلتهم بتسلسل القطبانية من على الى ابنيه ثم الى زين العابدين ثم الى من بعدهم منهم – فهو على مذهب الامامية

“Maka terhasilkan kesimpulan bahwa sesungguhnya kaum Alawiyyin atau mereka yang sejalan dengannya yang berkata mengenai bersambungnya rantai Qutbiyyah dari Ali kepada kedua putranya kemudian kepada Zainal Abidin kemudian kepada keturunan mereka, maka ia berada diatas Madzhab Imamiyyah “

Quthb adalah tingkat tertinggi dari kewalian, yaitu dia yang menjadi pemimpin keruhanian. Seorang quthb tidak harus menjadi pemimpin dzohir (Khalifah dll), tetapi dialah yang pada hakikatnya menjadi pemimpin dan diizinkan bertasharuf di alam ini.

Dan Quthb inilah yang dimaksud Habib Abdurahman dengan sebutan Imam. Artinya mereka yang mempercayai adanya quthb di setiap zaman dari keturunan Sayidina Ali maka Ia bermadzhab Imamiyah. Hal ini sebagaimana diyakini oleh para Sadah Alawiyin .

Sadah Alawiyin meyakini bahwa maqam quthb diwarisi oleh keturunan Sayidina Ali, akan tetapi mereka berbeda pendapat mengenai siapa yang pertama mewarisinya


Dalam kitab Al-’Iqdul Yawaaqit Al-Jauhariyyah karya hb idrus bin umar alhabsyi

ومن نظمه أيضا في بيان عن وجوب المودة لأهل بيت النبي ص

و آل رسول الله بيت مطهر # محبتهم مفروضة كالمودة

هم الحاملون السر بعد نبيهم # ووراثه أكرم بها من وراثة

نسيم حاجر في تأييد قولي عن مذهب المهاجر – ص 13

وفي عقد سيدنا الاستاذ الابر عيدروس بن عمر عن البرقة بعد أن الفقيه المقدم الى الامام علي – قال : هؤلاء الذين توارثت فيهم علامات الاتصال الحقيقى بكمال الارث المحمدى وامدادت السر الاحمدى والعلم اللدني البشريز وفيه عنها : ان المشائخ المذكورين اى من الفقيه المقدم الي الامام على كلهم من افراد الأعيان, وقدوة الائمة في تلك الأزمان, وأطال في الثناء عليهم حتى انتهى الى ذكر التمكين التام والتصريف المطلق, وماذاك الا الامامة بنفسها

Dlm kitab Al-’Iqdul Yawaaqit Al-Jauhariyyah karya hb idrus bin umar alhabsyi dikutip dr kitab albarqoh al masyiqoh beliau mengatakan bahwa ALFAQIHUL MOQODDAM sampai IMAM ALI yaitu merekalah yg mewarisi tanda” kesinambungan yg hakiki dg kesempurnaan warisan MUHAMMAD dan pemberian rahasia” ahmad dan ilmu ladunni,

dan masih dalam kitab tersebut : bahwa sesungguhnya guru” tersebut yaitu dr ALFAQIH sampai IMAM ALI mereka lah org” terpandang dan panutan para IMAM dizamanx dan msh panjang pembahsanx sampai beliau membahas ttg tasarruf mutlaq,dan semua itu merupakan IMAMAH seutuhnya.



kitab mir’atussyumus alhabib abdulqodir bin syech alaydrus



نسيم حاجر في تأييد قولي عن مذهب المهاجر – ص 11

وفي مرأة الشموس عن الحبيب عبد القادر بن شيخ العيدرس – أن من تلقى الوارثة النبوية فاطمة الزهراء مدة حياتها ثم ابوبكر ثم عمر ثم عثمان ثم علي ثم الحسن ثم الحسين ثم زين العابدين ثم الباقر. وطال في الموضوع وهو ظاهر في القول بالامامية

Dan dlm kitab mir’atussyumus alhabib abdulqodir bin syech alaydrus : sesungguhnya org yg memperoleh warisan kenabian (imam) adlh sydh FATIMAH AZZAHRO semasa hidupnya kemudian ABUBAKAR kemudian UMAR kemudian USTMAN kemudian ALI kemudian HASAN kemudian HUSAIN kemudian ZAINAL ABIDIN kemudian BAGIR


Habib Abdul Qadir bin Syaikh Alaydrus menyatakan bahwa yang mewarisi pertama kali adalah Sayidah Fatimah, kemudian Abu Bakar, kemudian Umar, kemudian Utsman, kemudian Ali kemudian Al Hasan kemudian Al Husain kemudian Ali zainal Abidin kemudian Al Bagir dan seterusnya .

Pendapat Habib Idrus bin Umar Alhabsy tidak jauh berbeda, beliau menyatakan bahwa Sadah Ba`alawi mewarisi ilmu kenabian setelah Abu Bakar, Umar dan Utsman .

Habib Abdullah Alhaddad berkata :

“Mengenai orang pertama yang ditetapkan sebagai quthb maka dikatakan ia adalah Hasan bin Ali dan dikatakan Ia adalah Abu Bakar, kemudian Umar, Kemudian seterusnya sesuai dengan tertib khalifah, kemudian Hasan kemudian Husain kemudian Zainal Abidin.”


نسيم حاجر في تأييد قولي عن مذهب المهاجر – ص 10

وقال سيدي الحدد في الفصل 25 من الفصول العامية : ثم ان من كان من اهل البيت على مثل اوقريب من سلفهم الصالح فهو امام يهتدي بأثره كأبائه المهتدين فان منهم الأئمة المقدمين مثل علي والحسن والحسين وحمزة والعباس وعبدالله ابن عباس وزين العابدين والباقر والصادق


Berkata IMAM haddad pada pasal ke 25 dari kitab fusul ilmiahnya

sesunggguhnya dari golongan AHLULBAIT baik seperti atau mendekati "salafussolih" maka dialah IMAM yg dpt diikuti sprt ayah” mereka yg mana mereka adlh para IMAM yg diberi petunjuk sprt ALI,HASAN,HUSAIN,HAMZAH,ABBAS,ABDULLAH IBN ABBAS,ZAINIL ABIDIN,BAGIR DAN IMAM SODIQ


Sedangkan Habib Abdurahman memiliki pendapat yang berbeda, menurutnya silsilah quthb ini langsung diwariskan kepada Imam Ali dari Rasulullah saw secara langsung, kemudian diteruskan kepada cucu-cucu beliau.

Perbedaan ini tidak perlu diperselisihkan karena pada intinya mereka menyatakan bahwa Imam Ali dan keturunannya merupakan pewaris keimaman Rasulullah. Dan imamiyah yang mereka maksud berbeda dengan Syiah Imamiyah.


Sumber : Akhi Abna Saadah Bany Alawy

abdkadiralhamid@2013 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Imamiyah menurut Habib Abdurahman bin Ubaidillah"

Post a Comment

Silahkan komentar yg positip